Minggu, 27 Mei 2012

DI DUNIA INI TIDAK ADA YANG LEBIH SAKTI DARIPADA BERDO’A DENGAN KERENDAHAN HATI KEPADA ALLAH.


Bismillahirrahmanirrahiim

-----------------------------------------------------------------
Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi obat dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian. (QS: Al-Israa: 82)
-----------------------------------------------------------------
“Apa saran Pak Pendos untuk mengobati anak saya?”Tanya Pak Bos saat saya katakan bahwa saya juga dulu pernah mengalami hal yang sama, yaitu santet alias sihir alias guna-guna.

“Memang waktu itu bukan saya pak yang mengalaminya, tapi orang terdekat saya saat itu. Yang saya lakukan hampir sama seperti yang bapak lakukan, meminta tolong kepada siapapun yang direkomendasikan oleh teman-teman. Karena kita panik sebab kita tidak tega jika ini terus berlanjut. Namun belakangan saya terpikir kembali akan suatu ayat qur’an bahwa qur’an itu adalah obat dan rahmat bagi yang beriman dan di ayat lain menyebutkan bahwa qur’an itu letaknya di hati dan bukan dibibir ataupun di buku. Sebab jika di buku, itu tidak lebih dari hasil cetakan.  Kemudian tidak ada surat yang lebih baik dari surat Al-Fatihah. Karena, Allah akan merasa malu jika hamba-Nya meminta atau berdo’a jika tidak dikabulkan-Nya. Jadi saat itu yang saya lakukan adalah dengan berdo’a dan memohon kesembuhan kepada Allah dengan serendah-rendahnya diri dan hati kemudian saya membaca dan menyerap surat Al-Fatihah dengan ikhlas dan juga berendah diri kepada Allah. Hasilnya Alhamdulillah santetnya dapat diatasi. Saya pikir kuncinya hanyalah kerendahan hati serta keyakinan bahwa Allah akan mengabulkan do’a saya.”

“Hanya itu?” tanya Pak Bos singkat

“Iya pak… intinya gini, sebab Al-Qur’an diturunkan di hati, dan Al-Qur’an adalah obat dan rahmat bagi yang beriman. Ini artinya bagi yang yakin. Keyakinan itu jelasnya ya yakin di hati. Jadi saat berdoa jika di hati masih terbersit ketidak yakinan walau sedikitpun maka itu sama dengan belum beriman sepenuhnya. Dan itu artinya apapun yang kita baca dan hayati dari Al-Qur’an jadi tidak ada artinya apapun selain dari hanya sekedar bacaan.

Tidak ada komentar: