Selasa, 29 Mei 2012

SAYANGKU… INILAH MAUKU DARI MU JIKA KAMU JADI ISTRIKU…!!! (Bagian 1)


Bismillahirrahmanirrahiim


Sayangku…!!! Mungkin kamu bertanya di hatimu… mengapa kumemilihmu?
Kumemilihmu bukan karena kecantikanmu, sebab aku saja belum pernah melihat wajahmu.
Kumemilihmu bukan karena kekayaanmu, sebab aku sendiri tidak tahu latar belakangmu.
Kumemilihmu karena Allah yang menuntunku padamu. Allah yang telah membisikkan di hati untuk mencoba mengenalmu. Sebab kutelah bermunajat pada-Nya agar memberikanku seorang wanita yang terbaik untukku di mata Allah. Maaf…. Sama sekali ku tak menyebut namamu dalam do’aku sebab kutak mau mendahului kehendak-Nya. Kemudian, kuikuti jawaban-Nya melalui tanda-tanda-Nya. Melalui kemudahan-kemudahan yang diberikan-Nya. Melalui jalan-jalan yang halal bagi-Nya. Maka itu, aku tak tahu mengapa kumemilihmu selain karena aku mengikuti alur tanda-tanda-Nya dari hasil do’aku.

Sayangku…!!! Mungkin kamu bertanya di hatimu…. Apa yang kumau peroleh darimu jika kamu menjadi istriku nanti? Inilah jawabku sayangku…!!!


Aku nggak meminta kebahagiaan darimu, sebab belum tentu kamu bisa berbahagia bersamaku.
Aku nggak meminta anak darimu, sebab kamu bukanlah Sang Maha Pencipta.
Aku nggak meminta kamu berbakti kepadaku, sebab belum tentu aku bisa menjadi imam yang baik bagimu.
Aku nggak meminta kamu bekerja untuk membantuku mencari nafkah, sebab aku masih mampu bekerja.

Yang kumau adalah setiap kali aku pergi kerja, kamu melepasku dengan senyumanmu dan mendo’akan diriku, kamu cium tanganku dan kukecup keningmu agar lapang dadaku menghadapi ganasnya dunia kerja.

Yang kumau adalah setiap waktunya makan siang, kamu mengirim SMS untukku dan mengingatkanku untuk makan siang, sebab aku sering lalai untuk menjaga kesehatanku.

Yang kumau adalah setiap kali aku pulang kerja, kamu menyambutku di depan pintu rumah kita, kamu tersenyum dan mencium tanganku, dan kumencium keningmu serta kubisikkan di telingamu “Mas kangeeeen padamu sayangku…!!!”.

Yang kumau darimu adalah setelah kumandi, kamu menyediakan pakaian ganti untukku yang layak sehingga orang akan tahu bahwa kamu merawatku.

Yang kumau darimu adalah begitu maghrib, isya, dan shubuh tiba, kumau kamu menjadi jama’ahku dan aku imam bagi shalatmu.

Yang kumau darimu, begitu selesai shalat maghrib, kita mengaji bersama. Kita membaca buku Islam yang kaya ilmu dan kita bisa berdiskusi tentang itu bersama. Dan juga kuingin belajar bahasa Al-Qur’an darimu agar aku tak perlu lagi membaca terjemahannya agar dapat memahami isinya.

Yang kumau setelah kita shalat ‘Isya berjama’ah maka kuakan mencium keningmu dan kamu mencium tanganku sambil kita mengucapkan permintaan maaf yang barangkali ada kesalahan masing-masing kita dalam satu hari itu yang kita lalui.

Yang kumau saat makan malam tiba, kita makan bersama karena dengan kebersamaan kita akan menyatukan aura kita sehingga hati akan menyatu menggapai ridho-Nya.

Kutak memintamu memasak masakan yang lezat, yang kumau hanyalah masaklah makanan untuk kita makan dengan senyum dan jangan lupa selalulah mulai dengan Bismillahirrahmanirrahiim.

Yang kumau begitu aku lagi galau maka kuingin kamu mendengarku, menanggapi pembicaraanku dan memotivasiku sehingga ku akan semakin kokoh dalam memimpin kerajaan kecil kita.
(Berlanjut pada Bagian 2)
Bismillahirrahmanirrahiim

SAYANGKU… INILAH MAUKU DARI MU JIKA KAMU JADI ISTRIKU…!!! (Bagian 2)

Yang kumau ketika menjelang tidurmu, kita saling mengingatkan untuk berwudhu dan saling mendo’akan dan kutunggu dirimu hingga kamu terlelap dalam tidurmu, dan setelah itu akupun mulai tidur.

Yang kumau, ketika dini hari telah lewat dan kubangunkan dirimu untuk shalat malam, maka kamu bergegas untuk melaksanakannya. Sebab dengan itu hati kita akan tetap lembut karena ingat pada-Nya.

Yang kumau darimu jika kamu bekerja bukanlah untuk mengejar harta atau jabatan, melainkan untuk beribadah di jalan Allah. Sebab etos kerjaku berlandaskan prinsip bekerja adalah ibadah. Bekerja adalah melayani. Dan bekerja adalah manifestasi rasa syukur karena diberi nikmat oleh Allah dengan ilmu dan tenaga yang kita miliki.

Yang kumau darimu kala kuberada di rumah bahwa kamu bersolek secantik yang kamu bisa hanya untukku. Belilah pakaian, perhiasan, dan kosmetika dari uang yang kuberikan yang dapat membuatmu indah namun hanya untukku. Sebab kumemilikimu bukan untuk berbagi keindahan dengan orang lain.

Yang kumau darimu kala kutak berada di rumah ialah kamu tidak keluar rumah untuk menggossip. Hubungilah aku kemanapun kamu mau pergi agar kutahu keberadaanmu, agar kamu terhindar dari laknat Allah karena pergi tanpa ijin suami, agar kamu selalu mendapatkan ridhoku sebagai suamimu.

Yang kumau darimu adalah menghindarkan diri dari menggossipin orang lain, sebab itu tidak baik. Juga, kurangilah dan sebisa mungkin hindarilah hal-hal yang dapat menjadikanmu sebagai bahan gosipan tetangga. Perkecillah potensi kita menjadi cobaan bagi orang lain.

Yang kumau darimu adalah mengajari ngaji membaca Al-Qur’an dan tata laksana syari’ah Islam kepada anak-anak kita, anak-anak tetangga, dan anak-anak yang membutuhkan bimbinganmu. Sebab ilmu yang termulia untuk diajarkan adalah ilmu Agama. Jadikanlah itu sebagai tabunganmu di akhiratmu kelak dan tentu dengan ridhoku sebagai suamimu.

Yang terakhir dan yang utama yang kumau darimu adalah bila waktuku tiba untukku pulang kepada Allah, maka bantulah aku mengucapkan kalimat tauhid. Selalulah disampingku dan bimbinglah aku mengucapkan kata terakhirku dengan kalimat LAILLAHAILLALLAH. Karena kutahu, saat itu tiba, raja diraja dari setan akan mendatangiku dan membuatku menjadi cinta pada dunia. Sehingga kutak mampu mengucapkan kalimat itu, maka merugilah aku. Tujuan kita hidup ini agar diujung usia maka kita mampu mengulang ikrar sejatinya kita yaitu kalimat LAILLAHAILLALLAH.

Setelah kupergi… janganlah kau meratapiku… lepaslah aku dengan senyummu. Dan aku akan mengucapkan terima kasihku karena aku telah kau bimbing untuk pulang. Jangan kamu hiasi kuburku dengan granit kemewahan. Cukuplah nisan yang bertandakan namaku sehingga yang masih hidup tahu kalau jasadku hancur disitu.

Kalau ada pria lain sepeninggalku yang ingin mengkhitbahmu, maka terimalah sebab itu ladang pahala bagimu dan menghindari dirimu dari fitnah dunia yang kejam. Jangan kau pikirkan diriku sebab kusibuk dengan alamku yang baru. Mudah-mudahan kita bertemu di tempat yang indah di sisi Allah.

Inilah sekelumit pintaku, mungkin masih banyak lagi yang tidak dapat kutuliskan di sini. Namun permintaan utamaku itulah yang paling kukejar darimu. Yaitu, membantuku untuk pulang ke kampung akhiratku.

Ini semua  bukanlah syarat bagimu untuk menjadi istriku. Ini semua hanyalah ungkapan asaku dan kita semua mengharapkan agar kita mampu meraih ridho Allah SWT.

Terima kasih sayangku karena telah mau membaca mauku ini. Kutak tahu apa sebutan yang pantas untuk ini semua, barangkali ungkapan yang tepat adalah “Kumengejarmu agar kumendapatkan ketenangan hidup menuju pulangku”.
Dari itu, jelaslah bahwa bukan kecantikan yang mampu memenuhi mauku.
Bukan harta warisan yang banyak yang mampu menjawab pintaku padamu.
Bukan pula pendidikanmu dan kecerdasanmu yang mampu memenuhi keinginanku.
Namun, ini semua karena agamamu, shalehahnya dirimu, dan imanmu yang mampu memenuhi ini semua.
Semoga kita semua mendapatkan ridho-Allah SWT.
Amiin…Amiin ya Robbal ‘Alamiin.

(Salam rindu yang mendalam buatmu calon istriku….)



           

Tidak ada komentar: