Selasa, 29 Mei 2012

KETIKA DAKWAH MENJADI COBAAN….


Bismillahirrahmanirrahiim

---------------------------------------
Dan kami jadikan sebahagian kamu cobaan bagi sebahagian yang lain. Maukah kamu bersabar?; dan adalah Tuhanmu maha Melihat. (QS: Al-Furqaan : 20)

Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: "Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?" (QS: Fushshilat: 33)
------------------------------------
Sayangku….!!!
Tugas orang yang berilmu adalah mengamalkan dan mengajarkan ilmunya kepada orang lain. Tugas kita selaku hamba Allah terhadap sesama muslim adalah saling mengingatkan dan saling menasehati dalam kebaikan. Itulah yang harus kita lakukan. Sebab kita dianugerahi Allah SWT dengan ilmu yang dengan ilmu itu kita dapat memberi manfaat bagi orang lain. Yang dengan ilmu itu kita menyeru orang lain agar beramal shaleh dan berbuat kebajikan di dunia demi kampung akhirat nanti. Pada dasarnya tidak ada yang lebih mulia daripada menyeru dan mengingatkan orang lain dalam kebaikan, dalam iman dan dalam Islam. Dan itulah ladang pahala bagi kita, sebab Allah memerintahkan kita untuk berbuat yang demikian.


Sayangku…!!!
Saya tahu dan memahami sekali bahwa kenyataannya tidaklah semudah membalik telapak tangan. Sebab, berdakwah tidaklah sekedar menyampaikan ini dan itu. Tidak juga sekedar mengajak untuk ini dan itu. Berdakwah itu sendiri memiliki unsur penyerahan diri kepada Allah akan hasil dakwah yang kita sampaikan. Kita hanya diperintahkan untuk berdakwah. Dan bukan urusan kita pulalah akan hasilnya. Apakah orang akan menerima dakwah kita atau tidak itu bukanlah urusan kita. Yang menjadi urusan kita adalah bahwa kita berdakwah dengan cara yang bijak dan santun. Kita berdakwah dengan tepat guna yaitu dengan bijak. Kita lihat siapa yang kita ajak, kita lihat apa kebutuhannya, kita lihat celah dakwah mana yang bisa kita masuki dan kita lihat hal apakah yang bisa kita sampaikan. Yang terpenting adalah kita tidak jemu-jemunya mencari cara yang tepat untuk berdakwah. 

Sayangku…!!!
Kala kita menyampaikan kebaikan kepada orang lain, respon orang akan berbeda-beda. Ada yang menyambut kita dengan positif dan tidak jarang sambutan orang malah negatif. Kita menulis di Facebook ini niat kita bukanlah untuk mencari fans, mencari simpati, mencari dukungan, dan apalagi mencari jodoh, akan tetapi insya-Allah hanya demi mengharapkan ridho-Allah SWT. Namun, percayalah satu hal bahwa orang akan tetap pro dan kontra dengan kita. Niat kita baik maka boleh jadi respon orang sebaliknya. Niat kita berdakwah namun boleh jadi orang malah menginginkan kita menjadi jodohnya, seolah-olah yang kita lakukan itu demi mencari jodoh, demi mencari simpatik atau demi mencari fans. Semoga Allah melindungi kita dari niat yang seperti itu.

Kemudian orang mulailah berduyun-duyun mendatangi kita dengan berbagai cara dan niat. Ada yang berniat baik dengan meminta kita untuk terus menulis dan saat kita publikasikan mereka meminta agar tulisan kita itu dibagi ke mereka, dan semoga niat meminta share tulisan kita ini semata juga mengharap ridho-Allah. Dan juga harus diingat, sesuatu yang ada di hati orang, itu juga bukanlah urusan kita. Sebab Allah-lah yang Maha Mengetahui Isi Hati.

Namun tidak sedikit yang malah mengharapkan hadirnya cinta kita tertaut pada mereka. Banyak cara yang mereka lakukan, misalnya dengan mengirim pesan cinta ke inbox kita, dengan menuliskan kata-kata indah dan di-tag ke kita dan dan umumnya adalah memberikan pujian dalam comment-comment mereka. Semoga Allah juga melindungi kita dari niat dan tindakan orang yang seperti itu dan semoga Allah menguatkan kesabaran kita dalam menghadapi orang-orang yang seperti itu. 

Sayangku…!!!
Ingatkah kamu bahwa Allah akan selalu memberi cobaan dan ujian bagi kita sebagai pertanda bahwa derajat kita akan dinaikkan-Nya? Ingatkah kamu, bahwa saya ini juga cobaan bagimu, begitu juga kamu adalah cobaan bagiku. Juga kehadiran orang lain yang tentu saja menjadi cobaan bagi kita. Intinya adalah kita akan menjadi cobaan bagi orang lain dan orang lain akan menjadi cobaan bagi kita. Yang perlu kita lakukan sekarang adalah BERSABAR. Sebab dengan itu kita mampu lulus dari cobaan ini dan derajat kita di mata Allah akan naik. Kita akan dimuliakan-Nya karena kita berdakwah dengan sabar.

Sayangku….!!! Bukanlah sabar namanya jika begitu ada respon negatif maka kita langsung berhenti untuk berdakwah. Bukanlah sabar namanya jika ada orang mencaci kita dan menyudutkan kita atas dakwah yang kita berikan kemudian kita bersedih dan melakukan hal-hal yang tidak adil pada orang lain. Janganlah karena kebencian kita terhadap satu atau dua orang lantas kita berbuat tidak adil kepada yang lainnya!. Jika itu yang kita lakukan maka sama halnya dengan menjerumuskan kita kepada tindakan yang zhalim. Dan Allah sangat membenci tindakan kezhaliman di saat Allah mengijinkan kezhaliman terjadi pada kita. Mengapa Allah mengijinkan kezhaliman terjadi terhadap kita, itu bukan karena Allah benci kita melainkan Allah sayang kita dan menguji kesabaran kita. Maka itu bersabarlah ya sayangku…!!!

Sayangku…!!!
Lanjutkanlah terus dakwahmu. Terus majulah dan terus menulislah yang baik dan dengan kata yang santun. Berdakwahlah kamu dengan hatimu, sebab sesuatu yang keluar dari hati akan terserap juga oleh hati. Jangan kamu hiraukan bagaimana reaksi orang yang negatif, sebab dari 100 orang yang membaca tulisanmu jika terdapat 99 orang yang membenci tulisanmu, maka bersyukurlah kamu sebab masih ada 1 orang yang mau membaca tulisanmu dengan ikhlas. Dan tidaklah adil jika kamu menganggap yang 1 orang ini sama dengan yang 99 orang. Minimalnya yang 1 orang ini adalah saya, dia, atau dia. Berbahagialah dan bersyukurlah kamu sebab dengan ilmu dan kreatifitasmu kamu mampu menulis, maka tulislah dengan untaian kata-kata indahmu yang semoga mampu menambah kualitas iman dan Islam orang lain. Bukankah Allah telah berkata:
“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: "Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?" (QS: Fushshilat: 33).

Disini saya yang dalam penantian ini, akan selalu mendo’akan dan mendukungmu demi mengharapkan ridho Allah SWT. Semoga Allah SWT melimpahkan kesabaran dan ketabahan yang tak terbatas padamu. Dan juga semoga Allah SWT senantiasa meridhoi langkahmu. Amiin!!

1 komentar:

Syahban mengatakan...

Kak izin share..