Bismillahirrahmanirrahiim
INGATKAH
KITA PADA JANJI KITA….????
------------------------------------------------------------------
Katakanlah: SESUNGGUHNYA SHALATKU, IBADAHKU, HIDUPKU DAN
MATIKU HANYALAH UNTUK ALLAH, TUHAN SEMESTA ALAM. (QS: Al-An’aam: 162)
------------------------------------------------------------------
Pernahkah
kita perhatikan saat seorang bayi dilahirkan ke dunia dan masing-masing kedua
tangannya menggenggam ibu jari/jempol masing-masing tangan? Mengapa begitu? Sejak kapankah itu dilakukan?
Ada
seorang guru menceritakan kepada saya tentang fenomena ini. Dan ntah bagaimana
saya mengimaninya dengan haqqul yakin seyakin yakinnya tentang penjelasan ini.
Walaupun penjelasan ini bukanlah ilmiah dengan bukti empiris, namun terkadang
kebenaran itu tidak hanya melalui bukti-bukti ilmiah. Kebenaran itu terkadang
muncul dari terbukanya hati untuk melihat tanda-tanda kekuasaan Allah.
Saat
ruh kita ditiup kita berjanji kepada Allah. Berjanji untuk menjadikan semua
yang ada pada kita hanya untuk Allah. Lihatlah Al-An’aam 162, itulah janji
kita. Janji untuk menegakkan kalimat Laillahaillallah. Dimana semua shalat
kita, ibadah kita, hidup kita, dan mati kita hanya untuk menegakkan kalimat
tersebut.
Lantas
apa hubungannya dengan tangan kita yang menggenggam ibu jari kita
masing-masing? Ibu jari kita itulah tanda / simbol ikatan janji kita kepada
Allah. Sementara keempat lainnya adalah:
Jari
kelingking kita adalah shalat kita.
Jari
manis kita adalah ibadah kita.
Jari
tengah kita adalah hidup kita.
Jari
telunjuk kita adalah mati kita.
Semua
itu hanya untuk memegang ibu jari yaitu LAILLAHAILLALLAH (Tiada Tuhan Selain
Allah)
Itulah
janji kita dan kita masih memegang janji kita saat kita dilahirkan. Maka itu
mengapa kita diadzankan atau di iqamatkan saat kita keluar dari rahiim ibu
kita, tidak lain agar kita selalu ingat akan janji tersebut.
Namun,
seiring waktu berjalan, seiring derasnya ombak godaan dunia, kita mulai lupa.
Kita lupa akan janji kita, kita lupa untuk menjadikan segalanya dalam hidup dan
mati kita hanya untuk Allah.
Kita
shalat agar dilihat oleh jama’ah lain, agar dilihat tanda di kening kita yang
hitam bahwa kita ahli shalat. Kita beribadah berbuat amal baik agar dilihat
bahwa kita orang yang baik dan shaleh shalehah. Kita menulis di status Facebook
dengan untaian kalimat yang mengajak kebaikan agar supaya banyak pembaca yang
nge-like dan menganggap kita bijak bestari. Agar pembaca memberi comment yang
memuji kita dan menghormati kita serta menempatkan kita pada tempat yang selalu
ditunggu kata-kata kita. Kita hidup lebih banyak lalai dengan tugas kita yang
utama yaitu menegakkan kalimat Allah. Konon lagi ketika mati, barang kali kita
tidak siap untuk meninggalkan kesenangan duniawi, kita jadi takut mati dan
menjadikan kata “MATI” sebagai kata momok yang menakutkan. Padahal itu semua
hanya untuk Allah.
Menegakkan
alimat itulah tujuan kita hidup. Kalimat itu sendiri adalah kampung halaman
kita tempat kita harus berpulang dari perantauan ini. Maka itu, jika ada yang
bertanya, kemanakah jalan pulangku? Maka jawabannya adalah jalan yang
terkandung dalam kalimat itu.
-------------------------------------------------------------------------------
Sungguh
merugilah diriku ini karena itu semua terjadi padaku. Semua yang kumunculkan
dalam tindakanku bukanlah mencerminkan hatiku. Aku lalai akan janji itu Ya
Allah. Ampunilah aku atas kelalaianku ini ya Allah. Aku terlalu percaya diri
untuk menerima amanah menegakkan kalimat tauhid ini ya Allah. Dikala gunung
tidak mampu, dikala bumi tidak sanggup, dikala malaikat tidak berdaya untuk
menegakkan kalimat-Mu, namun kesombonganku membuatku menerima janji itu. Namun,
sampai detik ini, kutelah lalai ya Allah. Hatiku yang dulu saat keluar dari
rahim ibuku dalam kondisi yang bersih tanpa noda, kini telah menghitam legam
tertutup noda-noda hitam yang sedikit demi sedikit bertambah menghitam. ASTAGHFIRULLAHAL
‘ADZHIIM
---------------------------------------------------------------------------------
YA
ALLAH… APAPUN YANG TERJADI SAMPAI HAMBA MATI HAMBA AKAN TETAP MEMEGANG
“LAAILAHAILLALLAH”
---------------------------------------------------------------------------------
Ya
Allah…. Hamba mohon keridhoan-Mu di dunia dan di akhiratku!
Ya
Allah…. Hamba mohon rahmat-Mu rahman dan rahiim di dunia dan di akhiratku!
Ya
Allah…. Hamba mohon perlindungan-Mu dari gangguan dan godaan manusia dan setan yang
sesat dan jahat sehingga kutidak tersesat dan terlempar dari jalan-Mu!.
Ya
Allah…. Hamba mohon ampunan-Mu atas segala dosa yang hamba lakukan baik
disengaja maupun tidak yang dulu, sekarang dan yang akan datang!.
Alhamdulillahirrobbil
‘Alamiin
(Salam
Santun dariku untukmu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar