Kamis, 31 Mei 2012

CINTA KEPADA ALLAH?



Bismillahirrahmanirrahiim


Aku malu mengatakan kumencintai-Mu ya Allah, sebab kusadar bahwa cintaku pada-Mu masih tercecer berkeping-keping entah kemana tersembunyi di antara kemaksiatan yang kulakukan.

Aku malu mengatakan aku merindukan-Mu ya Allah, sebab ku tahu kerinduanku pada dunia ini menjadikan rinduku pada-Mu bertebaran helai demi helai entah kemana terbangnya.


Aku malu mengatakan aku ingin menjadi kekasih-Mu ya Allah, sebab aku tahu kekasih duniaku banyak dan menjadikan cinta ini sebagai kekasihmu beterbangan bagaikan kapas dihembus angin entah kemana perginya.

Aku malu mengatakan bahwa wahyu-Mu adalah sahabat karibku, sebab sudah lama dia kusimpan dalam lemari bukuku. Bahkan aku hampir lupa cara membacanya apalagi aku juga tak mengerti artinya selain terjemahannya.

Aku malu mengatakan bahwa shalatku hanya untuk-Mu sebab shalatku pun masih belum penuh jumlahnya apalagi tepat waktunya.

Aku malu mengatakan bahwa kujumpai Engkau ya Allah dalam khusyu’ku sebab saat kushalat, banyak wajah yang membayangiku.

Aku malu mengatakan bahwa cintaku padanya tidak akan melebihi cintaku pada-Mu ya Rabb, sebab cintaku padanya itu utuh dan bulat dibandingkan cintaku pada-Mu yang sampai detik ini masih berceceran dan berserakan entah kemana.

Aku malu mengatakan bahwa hatiku hanya ada Engkau ya Rabb, sebab kutahu bahwa di hatiku terdapat banyak kotak yang berisi wajah-wajah duniaku, dan Engkau hanya mengisi satu kotak saja itupun tersembunyi entah di rak hati yang mana.

Aku malu mengatakan bahwa cintaku padanya kutitipkan pada-Mu, sebab ku tahu aku masih ada rasa cemburu akannya.

Aku malu mengatakan bahwa Engkau selalu kuingat dalam segala aktifitasku. Sebab ku tahu bahwa yang kuingat kebanyakan adalah dunia dan bukan diri-Mu. Kumengingat-Mu hanya kala aku Engkau beri duka dan nestapa.

Aku malu mengatakan bahwa ajari aku untuk mencintai-Mu ya Allah, sebab dari dulu juga Engkau sudah mengajariku, namun tetap kutak meresapinya.

Tapi aku tak malu untuk mengatakan ini semua, karena aku tahu Engkau mengetahui segala isi hatiku.

Dan aku tak malu untuk berdoa dan meminta agar aku Engkau berikan kekuatan dan kesabaran bagiku untuk menemukan kembali kepingan-kepingan cinta pada-Mu yang sudah tercecer berserakan.

Sekarang,… aku hanya masih berusaha mencari cintaku pada-Mu yang tercecer berserakan. Akan kuambil keping demi keping, lembar demi lembar, dan helai demi helai. Akan kujalin kembali semua itu agar utuh dan kutempatkan di relung hatiku sehingga aku menjadi tak malu lagi untuk mengatakan itu semua.
Ya Allah Yang Maha Pengampun… ampunilah aku atas segala isi hatiku yang ternyata tak menjadikan-Mu sebagai yang utama dalam hatiku.
Ya Allah Yang Maha Pengampun…ampunilah aku karena lalai dalam menjaga janji fitrahku pada-Mu sehingga janji itu berserakan pecah berkeping-keping.
Amiin Ya Rabbal ‘Alamiin

Tidak ada komentar: