Bismillahirrahmanirrahiim
Aku
malu mengatakan kumencintai-Mu ya Allah, sebab kusadar bahwa cintaku pada-Mu
masih tercecer berkeping-keping entah kemana tersembunyi di antara kemaksiatan
yang kulakukan.
Aku
malu mengatakan aku merindukan-Mu ya Allah, sebab ku tahu kerinduanku pada
dunia ini menjadikan rinduku pada-Mu bertebaran helai demi helai entah kemana
terbangnya.
Aku
malu mengatakan aku ingin menjadi kekasih-Mu ya Allah, sebab aku tahu kekasih
duniaku banyak dan menjadikan cinta ini sebagai kekasihmu beterbangan bagaikan
kapas dihembus angin entah kemana perginya.
Aku
malu mengatakan bahwa wahyu-Mu adalah sahabat karibku, sebab sudah lama dia
kusimpan dalam lemari bukuku. Bahkan aku hampir lupa cara membacanya apalagi
aku juga tak mengerti artinya selain terjemahannya.
Aku
malu mengatakan bahwa shalatku hanya untuk-Mu sebab shalatku pun masih belum penuh
jumlahnya apalagi tepat waktunya.
Aku
malu mengatakan bahwa kujumpai Engkau ya Allah dalam khusyu’ku sebab saat
kushalat, banyak wajah yang membayangiku.
Aku
malu mengatakan bahwa cintaku padanya tidak akan melebihi cintaku pada-Mu ya
Rabb, sebab cintaku padanya itu utuh dan bulat dibandingkan cintaku pada-Mu
yang sampai detik ini masih berceceran dan berserakan entah kemana.
Aku
malu mengatakan bahwa hatiku hanya ada Engkau ya Rabb, sebab kutahu bahwa di
hatiku terdapat banyak kotak yang berisi wajah-wajah duniaku, dan Engkau hanya
mengisi satu kotak saja itupun tersembunyi entah di rak hati yang mana.
Aku
malu mengatakan bahwa cintaku padanya kutitipkan pada-Mu, sebab ku tahu aku
masih ada rasa cemburu akannya.
Aku
malu mengatakan bahwa Engkau selalu kuingat dalam segala aktifitasku. Sebab ku
tahu bahwa yang kuingat kebanyakan adalah dunia dan bukan diri-Mu.
Kumengingat-Mu hanya kala aku Engkau beri duka dan nestapa.
Aku
malu mengatakan bahwa ajari aku untuk mencintai-Mu ya Allah, sebab dari dulu
juga Engkau sudah mengajariku, namun tetap kutak meresapinya.
Tapi
aku tak malu untuk mengatakan ini semua, karena aku tahu Engkau mengetahui
segala isi hatiku.
Dan aku
tak malu untuk berdoa dan meminta agar aku Engkau berikan kekuatan dan
kesabaran bagiku untuk menemukan kembali kepingan-kepingan cinta pada-Mu yang
sudah tercecer berserakan.
Sekarang,…
aku hanya masih berusaha mencari cintaku pada-Mu yang tercecer berserakan. Akan
kuambil keping demi keping, lembar demi lembar, dan helai demi helai. Akan kujalin
kembali semua itu agar utuh dan kutempatkan di relung hatiku sehingga aku
menjadi tak malu lagi untuk mengatakan itu semua.
Ya
Allah Yang Maha Pengampun… ampunilah aku atas segala isi hatiku yang ternyata
tak menjadikan-Mu sebagai yang utama dalam hatiku.
Ya
Allah Yang Maha Pengampun…ampunilah aku karena lalai dalam menjaga janji
fitrahku pada-Mu sehingga janji itu berserakan pecah berkeping-keping.
Amiin Ya Rabbal ‘Alamiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar