Selasa, 29 Mei 2012

KATAKANLAH “GOOD-BYE MY SORROW!”


Bismillahirrahmanirrahiim

--------------------------------------------------------------------------
SEBUAH HUBUNGAN, APAPUN JENISNYA, PASTI MEMILIKI AWAL DAN PASTI BERAKHIR. ENTAH BAGAIMANA CARANYA.
--------------------------------------------------------------------------

Hubungan apapun bentuknya, adalah satu garis yang berawal dari pangkal dan berakhir diujungnya. Pangkal dan ujung adalah satu paket yang saling mengait hingga garis memiliki bentuk. Jika satunya berusaha untuk mengakhiri, maka yang satunyapun tak kan bisa bertahan sendiri. Begitulah permisalannya.

Ujung yang kehilangan pangkal tak perlu merasa sedih. Karena ada saatnya, kehilangan sesuatu bukanlah kehilangan yang sesungguhnya. Karena disaat kehilangan satu hal, niscaya akan menemukan hal-hal lain. Tak perlu bersedih karenanya. Kecewa diawal, adalah suatu yang wajar, tapi cobalah berpikir, ada banyak titik yang akan menemukan garis yang baru. Tak usah risau, karena kehilangan memberi pelajaran berharga tentang kesetiaan. Tau sakitnya ditinggalkan, berusahalah untuk setia.
Kita menikmati kehangatan karena kita pernah kedinginan, kita menghargai cahaya karena kita pernah dalam kegelapan, begitu pula kita dapat bergembira karena kita pernah merasakan kesedihan.

Karena terkadang dalam hidup, kita mendapatkan dan kita kehilangan. Terkadang kita merasa memiliki segalanya, tapi terkadang kita merasa tidak memiliki apa-apa. Terkadang kita mencintai, namun tak jarang kita disakiti. Itulah hukum kehidupan. Namun apapun itu, ketidaksempurnaan membuat kita sempurna.

Lalu kenapa harus merasa sedih sebab kita akan mendapatkan kesempurnaan pada akhirnya. Bukankah hidup akan jadi lebih berwarna dengan keanekaragaman permasalahannya?. Bukankah dengan rasa sakit dan bahagianya yang silih berganti dalam kehidupan membuat hidup ini sendiri menjadi indah?. Jika hidup senang terus, maka akan terasa datar dan hambar serta akan sangat membosankan. Karena apapun yang kita lakukan tidak ada tantangannya.

Maka itu, dari pada berlarut-larut memendam sedih karena kehilangan, mengapa tidak kita cari kebahagiaan di tempat yang berbeda serta pada orang yang berbeda? Sebab dengan demikian masih akan terpampang di depan kita potensi untuk mendapatkan kebahagiaan.
Sebab kitalah yang mengatur diri kita, kitalah yang menjadikan diri kita ini seperti apa, sebab orang belum tentu akan bersedih seperti kesedihan yang kita alami. Sebab boleh jadi orang akan tertawa di atas penderitaan kita. Lantas, dari pada menangisi yang tidak ada, kenapa tidak membagi kebahagiaan dengan orang-orang yang masih kita miliki, yang sayang sama kita, yang selalu ada didekat kita. Dan yang selalu tersenyum untuk kita. Maka itu, ubahlah kesedihan dengan senyuman. Tinggalkanlah masa lalu dengan menyambut masa depan yang lebih baik lagi. Karena, UNTUK SETIAP SESUATU AKAN ADA AKHIRNYA, MAKA MARILAH KITA RAYAKAN DAN SYUKURI SETIAP KESEMPATAN YANG ADA.

Tidak ada komentar: