Bismillahirrahmanirrahiim
Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil
terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka
kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau empat.
Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah)
seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih
dekat kepada tidak berbuat aniaya. (QS: An-Nisa: 3)
Sayangku……
Alhamdulillah hari ini kudapat mengetahui satu pintamu….
Pintamu bukanlah banyaknya harta, indahnya perhiasan,
serta kemewahan lainnya.
Dan kalaulah ini pintamu…. Maka maafkanlah aku karena
ternyata kamu bukanlah yang ingin kugapai.
Sebab aku tak punya yang kamu minta….
Sebab aku tak mampu memenuhinya….
Bukan aku tak mau berusaha….
Bukan aku tak sayang padamu….
Namun kutakut kuharus dibenci-Nya hanya untuk memenuhi
pintamu dengan segala caraku.
Sebab kuhanya mau memberimu sesuatu yang diridhoi-Nya
walau itu sedikit.
Ternyata yang kamu minta jika saatnya tiba hanyalah
satu….
Yaitu kutakmenduakanmu disaat kamu masih sanggup berbakti
padaku….
Dan inilah jawabanku….
Aku ini hanyalah manusia biasa yang tidak mampu berusaha
untuk adil seperti Rasulullah.
Sebab adil itu bukan hanya sekedar memberi yang sama pada
yang berbeda.
Sebab adil itu bukan hanya menyayangi dengan sama pada
yang berbeda.
Sebab adil itu bukan hanya memperlakukan yang sama pada
yang berbeda.
Sebab adil bagiku adalah yang berbeda akan menilai yang
sama dariku.
Sebab adil bagiku adalah tiadanya keresahan hati dari
yang berbeda terhadap perlakuanku.
Jelas adil yang seperti ini sungguh mustahil bagiku tuk
kugapai.
Kemudian datanglah bisikan di hatiku yang mengatakan:
“Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil,
maka (kawinilah) seorang saja.”
Sebab “Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak
berbuat aniaya.”
Kutakmenduakanmu bukan karena besarnya cintaku padamu
sebab cintaku bisa saja berubah.
Kutakmenduakanmu bukan karena takutnya aku pada amarahmu
sebab aku juga berhak.
Kugapai dirimu seorang bukan karena aku tak biasa sebab
aku juga manusia biasa.
Tapi, karena kutakut kuberbuat aniaya, sebab diriku juga
tak sanggup dianiaya.
Kutakut aku tak bisa berlaku adil, sebab diriku juga tak
sanggup menahan ketidakadilan atasku.
Kutakut aku tak mampu menahan amarah-Nya, sebab kubutuh
Dia.
Ketahuilah….
Kugapai dirimu bukanlah karena kecantikanmu.
Kuraih hatimu bukanlah karena kesempurnaanmu.
Kusayangi dirimu bukanlah karena siapa kamu.
Tapi itu semua karena Dia yang menuntunku padamu.
Karena Dia yang mencondongkan hati ini untukmu.
KUKABULKAN PERMINTAANMU KARENA ALLAH.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar