Selasa, 29 Mei 2012

MENGAPA MUDAH MEMAAFKAN NAMUN SULIT MELUPAKAN?


Bismillahirrahmanirrahiim

Sesungguhnya dosa itu atas orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia dan melampaui batas di muka bumi tanpa hak. Mereka itu mendapat azab yang pedih. Tetapi orang yang bersabar dan mema'afkan, sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan. (QS: 42: 42-43)

Kita sering mendengar ungkapan “Maafkanlah dan lupakanlah semua kesalahanku, dan yang berlalu biarlah berlalu”. Juga ungkapan “Mungkin aku bisa memaafkanmu namun ku tak akan bisa melupakan perlakuanmu yang telah menyakitiku”. Ini adalah fenomena universal manusia. Yang membedakan hanyalah, siapa orangnya, apa kesalahannya, dan bagaimana menyikapinya.

Islam adalah agama yang santun, setiap kesalahan atau kezaliman yang kita terima, maka Islam hanya mengajarkan tiga hal, yaitu:
Pertama, bersabarlah, sebab ini adalah yang mulia walau kita diperkenankan untuk membalas yang sama dan serupa. Kedua, maafkanlah, sebab ini tindakan yang utama dari wujud rasa sabar. Ketiga, bertawakkallah, sebab ini wujud dari penghambaan kita kepada Allah. Namun Islam tidak mengajarkan kita untuk melupakan kesalahan orang lain atas kita.

Dan mengapa pula sering kita dengan mudah untuk memaafkan dengan seketika manakala sebuah kezaliman menimpa kita, konon lagi jika ini datangnya dari orang yang kita cintai. Namun pada waktu dan kesempatan yang berbeda, kezaliman tersebut muncul kembali. Yang berbahaya adalah manakala kezaliman itu berbentuk kecil namun sering dan lama kelaman menumpuk serta menggunung, maka suatu ketika jika ada pemicunya maka gunung kesalahan ini akan meletus dan berhamburan merusak segalanya yang selama ini terbina.

Mengapa memaafkan mudah namun melupakan adalah sulit? Inilah kira-kira penjelasannya:

Pernahkah mendengar istilah teory skema (Schema theory) dan teori memori? Istilah skema mengacu kepada kerangka pengetahuan atau pengalaman yang masuk ke dalam memori jangka panjang. dan jika dikaitkan dengan teori memori maka memori jangka panjang adalah tempat penyimpanan segala sesuatu yang kita rasakan melalui indera maupun hasil dari pemrosesan apapun yang kita terima dari memori jangka pendek. Jadi memori jangka panjang samalah dengan harddisk dan memory jangka pendek samalah dengan RAM (Random Access Memory) dan Processor dalam istilah komputer.

Setiap perkataan yang menyakitkan, menyenangkan, membahagiakan, menggalaukan, dan lain-lan semua itu diproses oleh memori jangka pendek yang kemudian dimasukkan ke dalam memori jangka panjang.

Sayangnya, sekali masuk ke memori jangka panjang, maka kata-kata yang menyakitkan itu tidaklah pernah hilang dan akan terus tersimpan sampai kapanpun…. Dan sayangnya juga, memori jangka panjang ini memiliki kapasitas yang tak terbatas. Subhanallah… yang telah menciptakan very-very super and extra-ordinary computer yang takkan tertandingi dalam otak kita.

Lantas mengapa kita sering mengalami yang namanya lupa? Pada hakikatnya, lupa itu adalah ketidakmampuan memori jangka pendek untuk memproses dan memanggil ulang informasi yang tersimpan dalam memori jangka panjang. Maka itu, kenangan itu tetaplah di sana tersimpan dan tak akan pernah hilang, kecuali mau yang mampu men-delete semuanya. 

Maka itu,
Bersabar atas kezaliman yang menimpa.
Maafkanlah kezaliman tersebut
Serahkan semuanya kepada Allah…
Jangan mencoba untuk melupakan tapi cobalah untuk tidak mengingatnya.
Yakinlah bahwa kezaliman yang kita terima adalah pemberian yang terbaik dari Allah.
Yakinlah bahwa Allah menyayangi kita melalui penderitaan dan sakit hati sebagi ujian bagi kita.

Maka itu, di saat kuberusaha untuk memutus mata rantai antara memori jangka pendekku dengan memori jangka panjang tentang masa laluku, kamu hendaknya….

Jangan pernah meminta aku untuk melupakan masa lalu, sebab semakin kamu meminta, maka semakin kuteringat.

Jangan pernah mempertanyakan masa laluku, sebab jawaban dariku membuatku teringat pada masa laluku. Dan jika kuteringat, maka secara otomatis aku akan membandingkan masa laluku dengan kamu, apakah kamu yakin bahwa kamu itu lebih baik dari masa laluku?

Jangan pernah mengungkit-ungkit masa laluku, sebab kenangan masa lalu jadi membayang dalam memoriku. Jika yang keluar adalah kebahagian, maka kuyakin kamu pasti bakal cemburu, dan jika yang keluar dari kenanganku adalah penderitaan, maka luka di hati akan terkuak kembali. Puaskah kamu jika kuterluka??? Maka itu, jangan tanyakan sesuatu yang belum tentu kamu siap menerima jawabannya!

Maka nasehatku….
Berkatalah yang santun dan baik, kalau tidak bisa maka diamlah. Sebab kata-kata yang menyakitkan akan masuk dan melesap ke dalam memori jangka panjangku, walau kumemaafkanmu bahkan sebelum kamu meminta maaf.

Tulislah sesuatu yang baik dan jelas. Sebab ketidak jelasan akan membuat memori jangka pendekku untuk tetap bekerja guna mencari kejelasan. Selama dia masih bekerja, maka dia akan menggunakan kenangan yang tersimpan untuk memproses dan menganalisa tulisanmu yang tidak jelas. Dampaknya tentu bisa kamu bayangkan.

Cepat-cepatlah meminta maaf, manakala kamu mengatakan sesuatu yang dapat melukai hatiku. Sebab kata-kata maaf itu dapat memutus mata rantai antara memori jangka pendek dengan memori jangka panjang.

MELUPAKAN ITU MUSTAHIL….
TAPI MEMAAFKAN ADALAH PILIHAN YANG SANGATLAH MULIA.
TAPI TIDAK MENGINGAT ADALAH PERTANDA IKHLAS

Tidak ada komentar: