Selasa, 29 Mei 2012

KETIKA KEBERHASILAN BERCAMPUR-ADUK

 
Ketika kalian datang padaku dan mengatakan “Tolonglah kami dengan jabatanmu, dan kami akan merahasiakan ini semua.” Kudiam, berpikir dan merenung. Kudiam karena kuharus berhati-hati. Kumerenung karena aku masih punya hati. Kuberpikir karena kutahu kemampuan kalian. Kemudian, kukatakan, “Saya tidak bisa membantu, kalianlah yang harus berjuang dengan segenap kemampuan kalian dan jangan lupa, iringilah dengan do’a. Sebab usaha tanpa do’a itu pertanda kalian sombong, juga tanpa usaha dan hanya berdo’a itu pertanda kalian pemalas. Jadi saya minta maaf!”


Waktu terus berjalan. Ketika saat itu tiba, kubantu kalian dengan jabatan yang kumiliki. Cukuplah aku sendiri dan Allah yang tahu apa yang kulakukan terhadap kalian di luar sepengetahuan kalian. Bahkan di luar sepengetahuan bos sekalipun. Kulakukan apapun yang bisa kulakukan untuk membantu kalian tanpa harus melakukan tindakan yang bertentangan dengan hati. Dan semua berjalan sesuai dengan rencanaku.

Sampai tibalah waktunya kalian berjuang. Kala itu pesanku, berusahalah sebaik dan semampu kalian serta jangan melakukan kecurangan, apapun bentuk dan caranya. Jujurlah dalam berjuang sebab niat kalian sudah bagus maka itu jangan dikotori niat yg bagus itu dengan melakukan kecurangan. Kita semua akan berdoa agar Allah SWT memberikan keberhasilan yg nyata dan mulia kepada kalian.

Setelah itu, hari demi hari kulalui dalam doa, kuberdoa agar kalian berhasil. Memang kudengar suara sumbang yang menyatakan kalian telah curang, namun semua itu kubuang jauh-jauh. Kumau berbaik sangka dalam doaku.

Tibalah hari itu, saatnya dimana kumengambil laporan hasil perjuangan kalian. Kubaca, kupelajari, kuanalisa dan kubuang jauh-jauh buruk sangkaku. Kuberusaha seobjektif mungkin dalam menilai. Kesimpulanku ternyata kalian telah curang. Ku tahu kalian itu siapa dan sampai dimana kemampuan kalian. Aku sedih dengan kesimpulanku sendiri. Seandainya ku tak memiliki jabatan seperti ini, barangkali kutak tahu data keberhasilanmu, dan ku akan berbahagia sekali dengan ini semua. I wish I know nothing.

Tapi nyatanya, akulah orang kedua yang mengetahui hasil kalian setelah bos. Aku nggak menyesal atas apa yg telah kulakukan untuk kalian. Aku juga tak menyesal karena telah mendoakan kalian. Aku hanya sedih, mengapa niat dan doa yg baik itu harus kalian kotori dengan kecurangan? Bukankah sudah berkali-kali kukatakan kepada kalian untuk tidak curang? Sudah tak terhitung pula ku pesankan agar kalian awali sesuatu itu dengan niat yg baik dan laksanakan dengan cara yg baik pula. Selalu juga kukatakan bila kita berjumpa bahwa Allah itu Maha Mengabulkan Doa, dan pertolongan Allah itu Nyata dan Pasti. Lantas mengapa kalian menjadi seperti tidak percaya pada-Nya?.

Namun syukurlah, dari sekian jumlah kalian, ada 1 orang yg saya sangat bangga sekali padanya. Dia jujur, dia yakin akan adanya pertolongan Allah, dan dia tidak curang. Benar, hasil perjuangan dia jauh lebih rendah dari pada kalian sebab sampai disitulah kemampuannya.  Kesedihan saya akan kecurangan ratusan kalian terobati oleh hanya seorang saja. Saya ikhlas sekali dan bahagia sekali karenanya. Dia santun, hormat, berakhlak mulia, dan jujur. Kami semua bangga dengannya. Tapi kami semua sedih dengan kalian.

Keberhasilan ini bercampur aduk antara ikhlas, sedih, bahagia, dusta dan bangga sebab niat bagus tapi pelaksanaannya yang campur aduk antara doa, usaha dan kecurangan.  Bagiku saat ini, keberhasilan ini semu walau sangatlah patut untuk disyukuri sebab apapun itu, kalian curang juga karena adanya Ijin Allah di situ. Maka itu, dari pada aku menilai buruk saat melihat kalian, maka lebih baik kumenjauh sampai hati ini jernih kembali. Semoga dengan keberhasilan ini kalian mendapatkan ampunan dan ridho Allah SWT. Amiin.


Tidak ada komentar: