Bismillahirrahmanirrahim
Dini
hari di sebuah tempat di suatu masa yang baru saja tenggelam.
Malam
itu, terasa desahan nafas menggema dalam sunyi dan sepi yang bergumam.
Suara
angin dan makhluk malam bernyanyi menambah sepinya malam.
Semuanya
bernyanyi berpadu suara memuji nama-Mu yang menguasai malam.
Dini
hari di tempat yang sama dan saat yang berbeda.
Sepi
itu menjadi sebuah penantian kala suara hati mulai menggema.
Penantian
ini bermula kala suara hati mulai bersahutan dan saling menyapa.
Suara
hati yang menyapa dibawah naungan munajat untuk memohon ridho-Nya.
Kini
di hari yang berbeda, di tempat yang tidak sama dan saat yang tak serupa.
Penantian
ini terasa menjadi panjang namun membuat hati berbunga.
Penantian
ini menyuarakan sebuah munajat untuk menitipkan dia.
Dia
yang jauh dan tak terbayangkan adanya kutitipkan untuk menghapus ragu dan
nestapa.
Dia
yang tak pernah kujumpa selain dalam maya.
Dia
yang tak mau mengungkap cinta selain untuk-Nya.
Dia
yang tak membutuhkanku selain membutuhkan-Nya.
Dia
yang selalu menyenandungkan lagu penyerahan diri pada-Nya.
Aku
dan dia kini berada dalam sebuah penantian.
Aku
dan dia kini dalam sebuah ikatan.
Ikatan
untuk saling menitipkan.
Ikatan
untuk saling mendo’akan
Cinta
ini mengalir dalam diam dan kerinduan.
Cinta
ini terasa sangat indah karena tiadanya nafsu yang menistakan.
Cinta
ini begitu terlihat sempurna dalam kata ketidaksempurnaan.
Cinta
ini, di saat ini, sangatlah mengisi hari-hari sepi dalam penantian.
Ya
Rabb…. Kami titipkan cinta kami kepada-Mu.
Ya
Rabb…. Teguhkan hati kami dalam cinta ini yang hanya untuk-Mu.
Ya
Rabb…. Berilah kami kekuatan dan kesabaran dalam menjaga hati agar tidak
berpaling dari-Mu.
Ya
Rabb…. Dalam cinta ini kami bermohon akan terpenuhinya hati-hati kami dengan
ridho-Mu.
Amiin
Ya Rabbal ‘Alamiin…..
Alhamdulillah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar