Bismillahirrahmanirrahim.
“PERKATAAN
YANG BAIK DAN PEMBERIAN MAAF LEBIH BAIK DARI SEDEKAH YANG DIIRINGI DENGAN
SESUATU YANG MENYAKITKAN (PERASAAN SI PENERIMA). ALLAH MAHA KAYA LAGI MAHA
PENYANTUN”. (QS: 2:263)
Meminta
maaf dan memberi maaf merupakan dua hal yang berbeda namun memiliki
keterkaitan. Meminta maaf sama dengan mengakui sebuah kesalahan atau kekeliruan
yang diluar kewajaran dan berusaha ke depan agar tidak lagi melakukan kesalahan
yang sama serta mengharapkan agar yang mendapatkan perlakuan salah tersebut
dapat memaafkan dan sekaligus melupakan kesalahan tersebut. Sementara itu
memberi maaf adalah upaya menerima kesalahan orang lain dan juga sekaligus
melupakan kesalahan tersebut. Dan ini adalah idealnya maaf dan memaafkan.
Namun
pada kenyataannya tidaklah demikian.
Sering
kali kita melihat bahwa sebuah kesalahan yang dilakukan seseorang kemudian dia
meminta maaf namun kesalahan yang sama tetap dilakukannya.
Tidak
jarang juga kita melihat bahwa setiap kali melakukan kesalahan, namun sulit
untuk meminta maaf. Dengan suatu harapan bahwa semoga dapat dimaafkan tanpa
dimintai maaf.
Banyak
kita melihat bahwa setiap permintaan maaf selalu diiringi dengan memaafkan.
Walau permintaan maaf tersebut sering terulang di waktu berikutnya dan sama
halnya dengan tetap terulangnya ungkapan memaafkan yang menyertai permintaan
maaf tersebut.
Tidak
sedikit kita juga melihat bahwa sebuah kesalahan yang dimintai maaf mendapatkan
jawaban “Tiada maaf bagimu”
Namun
diantara ini semua yang paling banyak kita lihat adalah sebuah kesalahan yang
dimintai maaf dan kemudian diberi maaf, tapi kesalahan tersebut tidak
terlupakan. Kesalahan tersebut selalu teringat dan menjadi senjata di kemudian
hari manakala yang berbuat salah tersebut memojokkannya. Satu kesalahan ke
kesalahan berikutnya akan tersimpan dengan baik dalam memori sehingga suatu
saat akan berguna untuk menjadi bahan perdebatan dan pertengkaran.
Sebab
setiap konflik cenderung dimaknai harus berakhir dengan win – lose (Menang –
Kalah). Sehingga untuk mendapat Menang maka kesalahan-kesalahan yang sebenarnya
sudah dimaafkan tadi akan dijadikan alat untuk menang.
Dari
semua ini, bagi sebagian orang….
Ternyata
sulit untuk meminta maaf.
Ternyata
juga sulit untuk memaafkan.
Ternyata
juga sulit untuk tidak mengulangi kesalahan.
Ternyata
juga sulit untuk melupakan kesalahan.
Dari
semua ini, bagi sebagian orang….
Ternyata
mudah untuk meminta maaf walau tetap diulangi kesalahan tersebut.
Ternyata
mudah untuk memberi maaf walau tetap disimpan dihati kesalahan itu.
Walau
idealnya:
“Maafin
aku ya…!! Kujanji tak akan mengulanginya lagi”
“Iya…
kumaafkan dan kulupakan kesalahanmu karena permintaan maafmu”
YANG
DIMANAKAH KITA…????
Tidak ada komentar:
Posting Komentar