Minggu, 27 Mei 2012

BERKACA DARI TRUK SAMPAH


Bismillahirrahmanirrahim.
 

Pernahkah kita lihat truk pengangkut sampah di kota-kota? Tentu insya-Allah kita pernah melihatnya. Truk itu keliling mencari sampah dan mengangkutnya, begitu penuh maka truk itu pergi ke tempat pembuangan akhir sampah dan membuang sampahnya ke sana. Dia tidak perduli lagi sampah itu mau diapakan atau dikemanakan, yang terpenting baginya dia telah membuang semua sampahnya. Lantas bagaimana respon kita yang berada di sekitarnya apalagi dibelakang truk sampah. Kita cepat-cepat berusaha menyingkir agar tidak tercium bau dan juga tidak terkena sampah kecil yang beterbangan.


Banyak orang seperti truk sampah itu. Mereka berjalan keliling membawa sampah, seperti frustrasi, kemarahan, kekecewaan, kegalauan, buruk sangka, cacian, dan lain-lain. Seiring dengan semakin penuh kapasitasnya, semakin mereka membutuhkan tempat untuk membuangnya & seringkali mereka membuangnya kepada kita.

Maka itu, Janganlah kita ambil sampah mereka untuk kembali membuangnya kepada orang lain yang kita temui di tempat kerja, di rumah, di sekolah, di kampus atau dalam perjalanan. Sebab orang juga akan merasa terganggu.

Intinya, orang yang sukses adalah orang yang tidak membiarkan "truk sampah" mengambil alih hari-hari mereka dengan merusak suasana hati.

Hidup ini jangan diisi dengan penyesalan, maka kasihilah orang yang memperlakukan anda dengan benar, dan berdoalah bagi yang tidak. Hidup itu 10% mengenai apa yang kita buat dengannya dan 90% tentang bagaimana kita menyikapinya ...

You choose to be Happy or Grumpy !! Sebab hidup adalah pilihan.

Hidup bukan mengenai menunggu badai berlalu, tapi tentang bagaimana belajar menari dalam hujan. Jangan pernah menghakimi orang lain. Biarlah kita menjadi pribadi bijak & mencoba belajar mengerti orang lain.

Tidak ada komentar: