Minggu, 27 Mei 2012

BENARKAH AKU MENCINTAIMU KARENA ALLAH?


Bismillahirrahmanirrahiim

Sering kata-kata mencintai karena Allah kubaca. Sering ungkapan wanita yang shalehah adalah yang seperti ini atau itu. Sering kumembaca pria yang shalih itu harusnya begini dan begitu. Sering kumenyimak tausiyah keindahan mencintai karena Allah.


Semua bagiku itu khayalan yang mengambang. Sebab ilmu, iman dan amalku dangkal dengan sangatnya. Sebab, kutahu aku adalah durjana yang mengelana. Sebab, kutahu kuingin mengakhiri kenistaan ini. Kuingin hidup yg baru.

Kubuka catatan-catatanku yang kini telah kusam termakan kutu. Kubuka lembar demi lembar. Kucari lembar tentang shalat dan berdo’a. kudapatkan dan kubaca. Kata demi kata, kalimat demi kalimat. Paragraf demi paragraf. Dan kusimpulkan. Kumulai melaksanakan.

Kupelajari arti berserah diri. Kupelajari arti berbaik sangka pada takdir. Kupelajari arti ikhtiar. Kupelajari makna do’a. Sayangnya kutak bisa berbahasa Arab. Kutak mahir merangkai do’a. kuhanya tahu apa yang kubutuhkan. Dan kumunajatkan itu pada doaku yang sangat sederhana.

Ya Allah… Yang Maha Memilki Rasa  Cinta. Berilah cinta yang terbaik untukku. Kuterima apapun itu dengan ikhlas dan berserah diri pada-Mu. Kulelah untuk mencari yang terbaik sebab yang kudapatkan hanyalah luka. Sekarang, kuserahkan ini semua pada-Mu, kutakkan meminta yang harus begini dan begitu. Apapun yang Engkau beri akan kuterima. Berilah tanda-tanda padaku agar kutak salah melihat ijabah-Mu. Amiin

Tak lama kemudian kutemui kamu kekasihku…. Kutemui kamu di dunia nyata tapi maya ini. Kutak mengenalmu… tak tahu siapa dirimu…. Tak tahu siapa di belakangmu… dan kutak perduli itu. Yang kutahu, hatiku condong padamu walau dalam kesamaranmu.

Kemudian, kubermunajat kembali.

Ya Allah…. Yang Maha Menentukan Atas Segala Sesuatu…. Benarkah dia ijabah dari-Mu. Kalau memanglah dia, lapangkanlah dadaku…. Mudahkanlah urusanku…

Ternyata, semua dimudahkan-Nya. Ternyata kumenemukanmu karena doa. Walau kutak tahu siapa dirimu.

Lantas,…. Inikah yang disebut mencintai karena Allah?
Lantas, …. Pantaskah aku mengatakan bahwa AKU MENCINTAIMU KARENA ALLAH?
Ntahlah… yang kutahu kumemang mencintaimu walau apapun itu sebutannya dan kutak perduli akan itu.
Semoga indah pada akhirnya….
(Salam rindu untukmu dalam penantianku….)

Tidak ada komentar: