Bismillahirrahmanirrahiim
Sering kata-kata mencintai karena Allah
kubaca. Sering ungkapan wanita yang shalehah adalah yang seperti ini atau itu.
Sering kumembaca pria yang shalih itu harusnya begini dan begitu. Sering
kumenyimak tausiyah keindahan mencintai karena Allah.
Semua bagiku itu khayalan yang mengambang.
Sebab ilmu, iman dan amalku dangkal dengan sangatnya. Sebab, kutahu aku adalah
durjana yang mengelana. Sebab, kutahu kuingin mengakhiri kenistaan ini. Kuingin
hidup yg baru.
Kubuka catatan-catatanku yang kini telah kusam
termakan kutu. Kubuka lembar demi lembar. Kucari lembar tentang shalat dan
berdo’a. kudapatkan dan kubaca. Kata demi kata, kalimat demi kalimat. Paragraf
demi paragraf. Dan kusimpulkan. Kumulai melaksanakan.
Kupelajari arti berserah diri. Kupelajari arti
berbaik sangka pada takdir. Kupelajari arti ikhtiar. Kupelajari makna do’a.
Sayangnya kutak bisa berbahasa Arab. Kutak mahir merangkai do’a. kuhanya tahu
apa yang kubutuhkan. Dan kumunajatkan itu pada doaku yang sangat sederhana.
Ya Allah… Yang Maha Memilki Rasa Cinta. Berilah cinta yang terbaik untukku.
Kuterima apapun itu dengan ikhlas dan berserah diri pada-Mu. Kulelah untuk
mencari yang terbaik sebab yang kudapatkan hanyalah luka. Sekarang, kuserahkan
ini semua pada-Mu, kutakkan meminta yang harus begini dan begitu. Apapun yang
Engkau beri akan kuterima. Berilah tanda-tanda padaku agar kutak salah melihat
ijabah-Mu. Amiin
Tak lama kemudian kutemui kamu kekasihku….
Kutemui kamu di dunia nyata tapi maya ini. Kutak mengenalmu… tak tahu siapa
dirimu…. Tak tahu siapa di belakangmu… dan kutak perduli itu. Yang kutahu,
hatiku condong padamu walau dalam kesamaranmu.
Kemudian, kubermunajat kembali.
Ya Allah…. Yang Maha Menentukan Atas Segala
Sesuatu…. Benarkah dia ijabah dari-Mu. Kalau memanglah dia, lapangkanlah
dadaku…. Mudahkanlah urusanku…
Ternyata, semua dimudahkan-Nya. Ternyata
kumenemukanmu karena doa. Walau kutak tahu siapa dirimu.
Lantas,…. Inikah yang disebut mencintai karena
Allah?
Lantas, …. Pantaskah aku mengatakan bahwa AKU
MENCINTAIMU KARENA ALLAH?
Ntahlah… yang kutahu kumemang mencintaimu
walau apapun itu sebutannya dan kutak perduli akan itu.
Semoga indah pada akhirnya….
(Salam rindu untukmu
dalam penantianku….)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar