Jumat, 01 Juni 2012

TAK SEMUA HARUS SEPERTI YANG SEMESTINYA



Bismillahirrahmanirrahiim


Tak semua harapan harus terwujud seperti yang diinginkan, Sebab jika harapan harus terwujud maka tak ada yang namanya kesabaran

Tak semua impian harus menjadi nyata, sebab jika semua impian harus nyata, maka tak ada kata kebahagiaan sebab kebahagiaan dapat dipahami maknanya melalui kekecewaan


Tak semua rencana sedetil apapun itu yang kita buat tak mesti berjalan dengan baik. Sebab jika itu selalu berjalan baik, maka kita sudah menjadi Tuhan.

Tak semua cinta harus berakhir dengan kebahagian dan pernikahan, Sebab jika semua harus berakhir dalam pernikahan, maka kita tak akan menghargai  arti pernikahan itu sendiri.

Tak semua rindu juga harus terlampiaskan. Sebab jika semua rindu harus terlampiaskan maka cinta akan menjemukan. Karena rindu adalah pendorong dan penjaga cinta.

Tak semua do’a juga dikabulkan seperti yang dipinta, sebab belum tentu kita paham apa yang kita pinta.

Tak semua cita-cita harus terwujud menjadi realita. Sebab jika semua cita-cita harus terwujud, maka tak akan ada yang bercita-cita menjadi pengemis, dan jika tak ada pengemis, maka tak akan ada pahala dari sedekah.

Dunia ini indah karena ada paradoksalnya. Dunia ini sempurna karena ada antonimnya. Maka itu, syukurilah akan hadirnya kondisi yang paradoks di tengah-tengah kehidupan kita. Syukurilah karena kita kecewa oleh cinta sama seperti kita mensyukuri karena adanya kebahagiaan oleh cinta. Sebab, dengan adanya kekecewaan itu kita dapat menghargai makna cinta dengan lebih baik dan sempurna.

Tidak ada komentar: