Sabtu, 02 Juni 2012

BUKAN SAATNYA UNTUK BERKILAH



Bismillahirrahmanirrahiim


Bukan saatnya  untuk berkilah, apalagi sekedar membantah. Berikan sedikit kepastian yang akan membuatku merasa nyaman, dan tidurku sedikit nyenyak. Bukan sekedar mimpi, boleh jadi. Bukan sekedar khayalan, barangkali.

Sedikit kepastian, barangkali bukan hal yang cukup sulit. Yang bakal membuatku merasa nyaman, dan tidurku agak sedikit lelap. Dibandingkan beberapa hari yang lalu. Tak mudah, memang. Tapi belajarlah berempati, mulailah belajar bertenggang rasa. Sedikit peka dengan perasaan orang lain. Barangkali tak  ada salahnya.


Jangan merasa sudah terlambat. Jangan merasa sudah tak ada gunanya. Jangan berpikir, ah…, nanti juga ia akan mengerti. Lakukan segera apa yang bisa segera kita lakukan. Jangan lagi suka menunda apa yang seherusnya segera kamu lakukan.
Bersegera, berpikir positif, barangkali kiat yang seharusnya senantiasa kita pegang dan laksanakan.

Katakan dengan segera, sedikit kepastian , yang membuatku merasa nyaman, dan tak bakal gamang dalam berangan-angan.  Berkhayal  pun, barangkali alangkah lebih baiknya memiliki kepastian, mestipun sedikit. Minimal, ia, angan-angan itu, memiliki arah dan tujuan yang jelas. Sehingga tidak berubah atau menjelma menjadi sebuah angan-angan yang kosong.

Sekali lagi, tak ada salahnya memberi sedikit kepastian, walaupun barangkali membuatku pahit ataupun bermuram durja. Pahit , katakan pahit, yang boleh jadi, pada akhirnya tidak memberikan rasa nyaman ataupun membuatnya tidur dengan lelap.
Tak apa !
Yang namanya obat, mudah-mudahan saya tidak keliru,tak ada yang rasanya manis. Semuanya, sekali lagi, mudah-mudahan saya tidak keliru, rasanya pahit.

Ya, sudah saatnya tidak berkilah, apalagi sekedar mencari celah untuk sekedar menghindar. Yang barangkali, boleh jadi, hanya sekedar mengulur waktu. Berjudi dengan tempo, yang terus saja berjalan. Suka atau tidak suka.

Kepastian itu, barangkali, meski sedikit  menjadikan  hariku terasa bakal pahit. Muram serta sendu. Biarlah. Boleh jadi, mudah-mudahan  kepahitan itu bisa menjadi obat yang membuatku berdiri dengan tegak. Perasaanku menjadi lapang. Angan-anganku menjadi jelas, tidak lagi gamang.

Berpikir positif itu memang, pada mulanya sukar. Tidak mudah. Tapi bukan berarti hal yang mustahil. Percayalah, lebih banyak gunanya berfikir positif, dibandingkan sebaliknya. Hati menjadi lapang. Tak mudah berburuk sangka.

Katakan, sudah saatnya bukan hanya berkilah. Atau sekedar mencari-cari celah untuk menghindar …

Tidak ada komentar: