Bismillahirrahmanirrahiim
Percaya
diri alias Pede adalah kondisi mental seseorang. Orang bisa pede menawarkan
sesuatu di depan umum karena menguasai bahannya. Orang bisa pede menyampaikan
pendapatannya di depan umum karena menguasai materinya. Orang bisa pede dengan
masa depannya karena kemapanannya.
Kebalikannya,
tidak akan pede menawarkan kalau tidak yakin, tidak pede berpendapat kalau
tidak siap materi. Begitu juga kalau penghasilannya minim atau penghasilannya
lebih tipis dibandingkan dengan ongkos hidup, apalagi tidak punya penghasilan,
jangankan punya si pede, punya sedikit asa juga lumayan. Rata - rata kebanyakan
yang demikian itu hidupnya diatas cengkraman minder, bukan diatas sikap rendah
diri tapi merasa rendah diri.
Dan
kesemuanya, ternyata memiliki kesamaan pula dalam satu kesamaan yang sama,
yaitu masalah kepercayaan, yaitu sama - sama percaya akan keberadaan Tuhannya.
Tuhan
itu ada. Namun Tuhannya baru ada kalau sedang dirundung duka, musibah lagi
menggelayuti hidupnya, dan kalau lagi ada yang diinginkannya. Dan DIA pun
menghilang ketika pintu tawa membahana dari mulutnya. Cintanya lagi menggelora.
Hatinya lagi bergembira. Dan hartanya lagi melimpah ruah. Intinya adalah yang
demikian itu bisa dikatakan si pede itu bukan karena ada Tuhannya.
Kalaulah
ada orang mengatakan Tuhan itu tidak ada, itu benar. Sebab tidak ada ujudnya,
jadi tidak ada yang dibuktikan kalau Tuhan itu ada.
Begitu
pula, bagi yang merasa Tuhan itu ada, mereka juga benar. Sebab tertuang kata
Tuhan dalam kitab - kitab suci, yaitu ALLAH.
Dan
hanya satu - satunya yang membuat si pede itu melekat dalam keadaan apa pun,
baik dalam susah maupun senang, sendiri atau beramai. Hidup tegar setegar
karang, selembut sutera, seharum bunga melati, sehangat mentari pagi, seseram
auman singa dalam sendirinya. Mereka itu adalah yang selalu menancapkan
kedaulatan ILMU didalam hatinya. Efek lanjutannya adalah kemanapun dia pergi,
dimanapun dia berada, membuatnya selalu yakin Tuhannya benar - benar ada
Tidak ada komentar:
Posting Komentar