Bismillahirrahmanirrahiim
Kita tidak berbicara tentang cinta
kita kepada Allah, karena cinta kita kepada Allah itu tidak perlu dibicarakan.
Sebab jika cinta kita kepada Allah kita umbar kepada sesama itu namanya pamer.
Sebab belum tentu hati kita seperti kata-kata kita. Berhati-hatilah sebab Allah
Maha Tahu Segala Isi di hati. Lebih baik, cukuplah Allah yang tahu betapa kita
mencintai-Nya seraya cinta kita kepada-Nya itu kita buktikan dengan hati dan
tindakan kita sehari-hari.
Kita berbicara tentang cinta kepada
sesama manusia yang dilandasi untuk mencari ridho-Nya. Janganlah disamakan
antara cinta kepada sesama dengan cinta kepada Allah, sebab itu adalah
sangat-sangat tidak baik. Kita berbicara tentang cinta yang fitrah yang
dianugerahi Allah untuk kita.
Kita tidak akan mempertanyakan
antara kesesuaian kata dengan hati, sebab kita manusia, tak ada yang tahu isi
hati selain diri sendiri dan Allah. Namun, cinta yang kita bicarakan adalah
berdasarkan pada kepercayaan dan berbaik sangka bahwa apa yang terucap adalah
apa adanya yang dihati. Sebab Allah juga tidak menghendaki kita untuk menjadi
munafik.
Kita tidak berbicara kepada cinta
yang menuntut kesetiaan. Sebab kesetiaan cinta itu hanya untuk Allah. Kita
hanya berbicara tentang eksistensi cinta kepada sesama sebagai modal untuk
menggantungkan harapan dan ketetapan hati. Sebab itu penting untuk mampu meraih
keikhlasan.
Susah amat sih...!!!! Jangan
dipersulit sesuatu yang mudah, sebab kita berbicara tentang hati dan bukan
logika yang kita harus mencari seribu satu macam argumen untuk memenangkan
perdebatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar