Bismillahirrahmanirrahiim
Pohon
kelapa adalah makhluk hidup yang diciptakan oleh Tuhan sebagai tumbuhan yang
penuh dengan manfaat. Mulai dari akar, batang, daun, tulang daun, bahkan
buahnya juga tidak ada yang dibuang sedikitpun. Manfaatnya dapat dirasakan oleh
seluruh makhluk di alam ini, baik manusia, hewan ataupun tumbuhan yang lain.
Sungguh luar biasa peran si buah kelapa ini. Apakah kita dapat menandinginya?
Setiap
kita diciptakan dengan berbagai macam kelebihan dan kekurangan. Kelebihan untuk
membuat kita semakin rendah hati dan memberi manfaat bagi yang lain. Kelemahan
untuk membuat kita semakin mawas diri bahwa kita adalah makhluk yang lemah
penuh alfa kekurangan sehingga membutuhkan yang lain. Karena sesungguhnya tak
ada makhluk yang sempurna didunia ini tanpa kehendak dari Allah. Lalu apakah
yang patut untuk kita sombongkan didunia ini?
Manusia
adalah makhluk hidup sempurna yang Allah ciptakan paling akhir sebagai pengisi
alam semesta ini. Dia memiliki tugas yang sangat penting dan mulia, yaitu
memimpin seluruh makhluk serta mengolah alam semesta ini agar bermanfaat bagi
seluruh makhluk yang ada. Oleh karenanya, Tuhan pun meniupkan sifat-sifat yang
dimilikinya kepada diri manusia. Salah satu sifat tersebut adalah “kelapa” dalam
hati kita.
Kelapa
adalah buah dengan pohon yang penuh manfaat tanpa sedikitpun terbuang. Maka
kelapa dalam hati kita adalah bagaimana kita sebenarnya memiliki potensi
bermanfaat bagi orang lain dan selalu ingin memberi manfaat bagi yang lain.
Kelapa tidak pernah sombong atau menagih upah serta janji bagi yang
memanfaatkannya. Dia selalu merunduk menandakan kepatuhannya dan syukur pada
Tuhannya.Tapi yang namanya pohon, bila tidak disiram lambat laun pasti akan
mati. Jangankan berbuah, daun pun akan menguning serta rontok terus secara
perlahan. Lalu pada posisi manakah kelapa dalam hati kita? Sudahkah kita siram
dengan terus beribadah dekatkan diri pada Allah yang Kuasa? Ataukah justru kita
telah matikan secara perlahan dengan berbuat maksiat dan kemungkaran dengan
penuh kesombongan serta kebanggaan di dunia ini terus menerus tanpa jemu.
Memaafkan
adalah perbuatan yang sulit untuk dilakukan, namun meminta maaf merupakan
perbuatan yang jauh lebih sulit untuk dilakukan. Memberi dan berbagi saat
lapang adalah sulit dilakukan, namun memberi dan berbagi saat sempit jauh lebih
sulit untuk dilakukan. Bersyukur saat senang sangat sulit untuk dilakukan,
namun bersyukur saat kesulitan datang jauh lebih sulit untuk dilakukan. Berdo’a
saat sulit kadang sering dilupakan, namun berdo’a saat bahagia jauh lebih sulit
untuk dilakukan.Menerima kenyataan adalah hal yang sulit dilakukan, tapi
melarikan diri dari kenyataan adalah perbuatan yang jauh lebih sulit untuk
dilakukan. Mengapa? Karena dengan lari dari kenyataan, banyak hal yang kita
rugikan. Baik diri kita maupun orang lain. Inilah sekilas gambaran kita dalam
kehidupan ini, tanpa mau menyuburkan kelapa dalam hati kita? Lalu mengapa kita
semakin nyaman dengan hal ini? Ataukah memang telah mati hati kita yang begitu
mulia Allah ciptakan dengan disiram sifat-Nya yang mulia? Marilah kita
renungkan bersama!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar