Senin, 04 Juni 2012

BELAJAR DARI POHON KELAPA



Bismillahirrahmanirrahiim


Pohon kelapa adalah makhluk hidup yang diciptakan oleh Tuhan sebagai tumbuhan yang penuh dengan manfaat. Mulai dari akar, batang, daun, tulang daun, bahkan buahnya juga tidak ada yang dibuang sedikitpun. Manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh makhluk di alam ini, baik manusia, hewan ataupun tumbuhan yang lain. Sungguh luar biasa peran si buah kelapa ini. Apakah kita dapat menandinginya?



Setiap kita diciptakan dengan berbagai macam kelebihan dan kekurangan. Kelebihan untuk membuat kita semakin rendah hati dan memberi manfaat bagi yang lain. Kelemahan untuk membuat kita semakin mawas diri bahwa kita adalah makhluk yang lemah penuh alfa kekurangan sehingga membutuhkan yang lain. Karena sesungguhnya tak ada makhluk yang sempurna didunia ini tanpa kehendak dari Allah. Lalu apakah yang patut untuk kita sombongkan didunia ini?

Manusia adalah makhluk hidup sempurna yang Allah ciptakan paling akhir sebagai pengisi alam semesta ini. Dia memiliki tugas yang sangat penting dan mulia, yaitu memimpin seluruh makhluk serta mengolah alam semesta ini agar bermanfaat bagi seluruh makhluk yang ada. Oleh karenanya, Tuhan pun meniupkan sifat-sifat yang dimilikinya kepada diri manusia. Salah satu sifat tersebut adalah  “kelapa” dalam hati kita.

Kelapa adalah buah dengan pohon yang penuh manfaat tanpa sedikitpun terbuang. Maka kelapa dalam hati kita adalah bagaimana kita sebenarnya memiliki potensi bermanfaat bagi orang lain dan selalu ingin memberi manfaat bagi yang lain. Kelapa tidak pernah sombong atau menagih upah serta janji bagi yang memanfaatkannya. Dia selalu merunduk menandakan kepatuhannya dan syukur pada Tuhannya.Tapi yang namanya pohon, bila tidak disiram lambat laun pasti akan mati. Jangankan berbuah, daun pun akan menguning serta rontok terus secara perlahan. Lalu pada posisi manakah kelapa dalam hati kita? Sudahkah kita siram dengan terus beribadah dekatkan diri pada Allah yang Kuasa? Ataukah justru kita telah matikan secara perlahan dengan berbuat maksiat dan kemungkaran dengan penuh kesombongan serta kebanggaan di dunia ini terus menerus tanpa jemu.

Memaafkan adalah perbuatan yang sulit untuk dilakukan, namun meminta maaf merupakan perbuatan yang jauh lebih sulit untuk dilakukan. Memberi dan berbagi saat lapang adalah sulit dilakukan, namun memberi dan berbagi saat sempit jauh lebih sulit untuk dilakukan. Bersyukur saat senang sangat sulit untuk dilakukan, namun bersyukur saat kesulitan datang jauh lebih sulit untuk dilakukan. Berdo’a saat sulit kadang sering dilupakan, namun berdo’a saat bahagia jauh lebih sulit untuk dilakukan.Menerima kenyataan adalah hal yang sulit dilakukan, tapi melarikan diri dari kenyataan adalah perbuatan yang jauh lebih sulit untuk dilakukan. Mengapa? Karena dengan lari dari kenyataan, banyak hal yang kita rugikan. Baik diri kita maupun orang lain. Inilah sekilas gambaran kita dalam kehidupan ini, tanpa mau menyuburkan kelapa dalam hati kita? Lalu mengapa kita semakin nyaman dengan hal ini? Ataukah memang telah mati hati kita yang begitu mulia Allah ciptakan dengan disiram sifat-Nya yang mulia? Marilah kita renungkan bersama!

Tidak ada komentar: